Talbis Iblis atas Para Sufi Terkait Al-Wajd
Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Ihsan Al-Atsary
Talbis Iblis atas Para Sufi Terkait Al-Wajd ini adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan kitab Talbis Iblis. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsaary pada Senin, 14 Sya’ban 1444 H / 6 Maret 2023 M.
Kajian Tentang Talbis Iblis atas Para Sufi Terkait Al-Wajd
Al-Wajd yaitu kondisi tidak sadarkan diri lalu mungkin bertepuk tangan, berteriak, merobek-robek pakaian, menampar-nampar pipi, seperti orang kesurupan ataupun orang yang tidak sadarkan. Ini biasanya terjadi atas mereka ketika mendengarkan nyanyian.
Dengan terlihatnya reaksi diluar kewajaran tersebut, iblis berhasil melancarkan talbis (tipu daya) terhadap mereka. Dan mereka menganggap bahwa itu adalah kondisi puncak.
Tindakan ini mereka lakukan berdasarkan beberapa riwayat yang mengesankan bahwa tidak sadarkan diri ini terjadi pada kaum salaf. Di antaranya adalah riwayat yang menyebutkan bahwa ketika turun surah Al-Hijr ayat 43, Salman Al-Farisi pun berteriak dan jatuh tertelungkup. Lalu dia keluar mengasingkan diri selama tiga hari. Ini dijadikan dalil bahwa kondisi seperti itu adalah sesuatu yang biasa.
Mereka juga berhujjah dengan riwayat Abu Wail yang berkata: “Kami melakukan perjalanan bersama Abdullah, dan saat itu Ar-Rabi bin Husain ikut bersama kami. Kami kemudian melintasi tempat salah seorang pandai besi. Di sana, Abdullah berhenti dan mengamati besi yang sedang dibakar dalam api, Ar-Rabi juga turut memperhatikannya sampai tubuhnya lunglai dan hampir jatuh pingsan.
Abdullah memutuskan melanjutkan perjalanan sehingga kami tiba di tempat pembakaran kapur di dekat tepi sungai Eufrat. Tatkala Abdullah melihat tempat pembakaran itu dan saat itu api tengah berkobar-kobar, ia membaca firman Allah Subhanahu wa Ta’ala surah Al-Furqan ayat 12-14.
Mendengar bacaan itu, Ar-Rabi pingsan hingga kami menggotongnya pulang ke tengah keluarganya.
Abdullah tetap di samping Ar-Rabi sampai tiba waktu shalat dzuhur, namun dia belum siuman juga. Lalu Abdullah menunggu sampai ashar, namun dia belum siuman juga. Pada akhirnya Abdullah menunggunya hingga magrib dan barulah Ar-Rabi siuman dari pingsannya. Dan setelah itu Abdullah kembali ke tengah keluarganya.”
Orang-orang sering mengangkat kisah seperti ini dari banyak ahli ibadah bahwa ketika mereka mendengar Al-Qur’an tiba-tiba ada yang meninggal dunia, ada yang jatuh pingsan, ada yang berteriak keras. Dan kisah-kisah seperti ini juga banyak didapati di dalam kitab-kitab Az-Zuhud. Yaitu kondisi mereka sampai tidak sadarkan diri karena rasa takut atau hati yang dipenuhi oleh rasa khawatir atas apa yang mereka dengar. Ini disebut kondisi Al-Wajd. Ini terjadi ketika mereka mendengar ayat-ayat tentang neraka, ancaman siksa yang ada di dalam neraka, atau kisah tentang para penghuni neraka.
Kisah-kisah seperti ini dijadikan dalil oleh kaum sufi untuk melakukan hal yang sama. Tapi bedanya mereka mengalami kondisi seperti ini setelah mendengar lagu, musik dan nyanyian sehingga mereka tidak sadarkan diri. Ada yang berteriak-teriak, melompat-lompat, menari-nari, memukul-mukul tubuh seperti orang-orang yang sedang tidak sadarkan diri.
Tentunya ini berbeda. Kalaulah riwayat-riwayat tadi adalah riwayat yang shahih, maka kondisi ini disebabkan karena rasa takut yang bersangatan dalam hati mereka sehingga jatuh pingsan dan tidak sadarkan diri setelah mendengar firman Allah Subhanahu wa Ta’ala ayat-ayat yang bercerita tentang nasib para penghuni neraka dan apa yang mereka jalani di sana.
Bagaimana tanggapan Ibnul Jauzi terkait kisah-kisah tentang Al-Wajd? Mari download mp3 kajian dan simak pembahasan yang penuh manfaat ini.
Download MP3 Kajian
Podcast: Play in new window | Download
Artikel asli: https://www.radiorodja.com/52786-talbil-iblis-atas-para-sufi-terkait-al-wajd/